Hari Ke 5 PPG 2.a.3.2. Identifikasi Materi Modul 3

 Hari Ke 5 PPG

Kegiatan Belajar 1

1. Kunci dikotomi atau kunci identifikasi : Biasanya terdiri atas dua keterangan yang berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu kelompok makhluk hidup.

2. kunci determinasi : Dibuat secara bertahap sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya. Ciriciri makhluk hidup disusun sedemikan rupa sehingga selangkah demi selangkah akan memilih satu diantara dua atau beberapa sifat yang bertentangan. Demikian seterusnya sehingga akan memperoleh suatu jawaban berupa identitas makhluk hidup yang diinginkan.

3. Kingdom plantae (Tumbuhan)

4. Asal Mula Tumbuhan terdiri atas adaptasi secara struktural,kimiawi, dan reproduksi tumbuhan.

5. Tumbuhan nonvaskuler : Tumbuhan Lumut ( Briofita ). Tumbuhan lumut termasuk kategori Thallophyta (tumbuhan bertalus) karena belum dapat dibedakan mana akar, batang, dan daun. Tumbuhan lumut terdiri atas tiga divisi yaitu lumut daun atau moss ( Divisi Briofita), lumut hati atau liverwort ( Divisi Hepatofita) dan lumut tanduk atau hornwort ( Divisi Anthoserofita )

6. Tumbuhan Vaskuler (berpembuluh).

Tiga divisi tumbuhan vaskuler tak berbiji yang masih hidup saat ini: likofita, ekor kuda (horsetail), dan pakis ( fern )

7. Tumbuhan Homospora (memiliki satu spora).

8. Tumbuhan Heterospora (memiliki dua spora, yaitu megaspora dan mikrospora).

9. Arkegonium (penghasil sel telur)

10. Anteridium (penghasil sel sperma)

11. Gametofit (fase tumbuhan menghasilkan gamet)

12. Sporofit (fase tumbuhan menghasilkan spora)

13. Tumbuhan berbiji terdiri dari Gimnospermae ( biji terbuka)dan Angiospermae (biji tertutup).

14. Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu :

Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)

Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)

Kegiatan Belajar 2

1. Organisasi filum hewan menurut ciri-ciri utama bangun tubuh : 

1) Parazoa = Porifera = hewan berpori

Struktur tubuhnya keras, berwarna putih, merah, coklat dan sebagainya. 

Bentuknya seperti batang berongga dan ada juga bentuk lain seperti mangkuk atau kipas. 

Sebagian besar spons adalah hermafrodit 

(hermaphrodite) (Bahasa Yunani Hermes, seorang dewa, dan Aprodite, seorang dewi), yang berarti bahwa masing-masing individu berfungsi sebagai jantan dan betina dalam reproduksi seksual dengan cara menghasilkan sel-sel sperma dan telur.

Pemakan suspensi (yang juga dikenal sebagai makan dengan cara memfilter), yaitu hewan yang mengumpulkan partikel makanan dari air yang lewat melalui beberapa jenis perkakas penjerat makanan.

Tinggi spons berkisar dari 1 cm sampai 2 cm.

Tubuh spons sederhana, mirip dengan suatu kantung yang berpori atau berlubang-lubang 

( Porifera berarti “mengandung pori” )

Memiliki rongga tengah atau spongosel (spongocoel) dan suatu lubang yang lebih besar tempat keluarnya air disebut oskulum.

Melapisi bagian dalam spongosel atau ruangan air internal adalah koanosit (coanocyte) berflagela, atau sel-sel colar (untuk menamai kerah bermembran di sekeliling dasar flagela itu)

Tubuh suatu spons terdiri atas dua lapisan sel-sel yang dipisahkan oleh suatu daerah bergelatin yang disebut mesohil.

Didalam mesohil tersebut terdapat sel-sel yang disebut amoebosit (amoebocyte), yang dinamai berdasarkan penggunaan pseudopodianya (kaki semunya)

Amoebosit juga membentuk serat rangka yang keras di dalam mesohil tersebut. Serat-serat itu menghasilkan spikula atau duri tajam (terbuat dari kalsium karbonat atau silika) namun ada juga yang menghasilkan serat yang lebih fleksibel yang disebut spongin (terbuat dari kolagen).


Berdasarkan sifat spikulanya, terbagi menjadi 3 kelas sebagai berikut : 

a) Kelas Calcarea

Mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium karbonat) dengan tipe monoakson, triakson, atau tetrakson. Koanositnya besar dan biasa hidup di lautan dangkal. Tipe saluran airnya bermacam-macam. Hidup soliter atau berkoloni. Contoh : Leucosolenia sp., Scypha sp., Cerantia sp., dan Sycon gelatinosum.

b) Kelas Hexatinellida

Spikula tubuh yang tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang, sering disebut sponge gelas atau porifera kaca (Hyalospongiae), karena bentuknya yang seperti tabung atau gelas piala. Contoh : Hyalonema sp., Pheronema sp., dan Euplectella suberea.

c) Kelas Demospongia

Tubuh terdiri atas serabut atau benang spongin tanpa skeleton. Kadang-kadang dengan spikula dari bahan zat kersik. Tipe aliran airnya adalah leukon. Sebagian besar berwarna cerah, karena mengandung banyak pigmen granula dibagian sel amoebositnya. Contoh : Suberit sp., Cliona sp., Microciona sp., Spongilla lacustris, Chondrilla sp., dan Callyspongia sp

2) Radiata = Cnidaria = Coelenterata.

•Hewan diploblastik (hanya memiliki ektoderm dan endoderm) dan memiliki simetri radial

•Memiliki rongga gastrovaskuler (gastrovascular cavity). Sebuah bukaan pada rongga ini berfungsi sekaligus sebagai mulut dan anus.

•Bangun dasar tubuh memiliki dua variasi: polip yang sesil (menempel) dan medusa (mengambang)

•Polip adalah bentuk-bentuk silindris yang menempel ke substrat melalui sisi aboral (berlawanan arah dengan mulut) tubuhnya dan menjulurkan tentakelnya, menunggu mangsa. Contoh : hidra dan anemon laut

•Suatu medusa adalah suatu versi polip dengan mulut di bawah dan bentuk yang lebih rata. Contoh : uburubur 

•Cnidaria adalah karnivora yang menggunakan tentakel yang tersusun dalam suatu cincin disekitar mulut untuk menangkap mangsa dan mendorong makanan kedalam gastrovaskuler, tempat pencarnaan dimulai.

•Tentael dipersenjatai dengan deretan cnidosi (sel-sel khas yang berfungsi dalam pertahanan dan 

secara dorsoventral; platyhelminth artinya “cacing pipih”). 

Ukurannya berkisar antara spesies hidup bebas yang mikroskopis hingga cacing pita yang panjangnya lebih dari 20 meter.

Cacing pipih dibagi ke dalam 4 kelas: 

a) Turbellaria ((sebagian besar adalah cacing pipih yang hidup bebas; misalnya Dugesia)

Sebagian besar adalah hewan laut, beberapa hidup di air tawar, hanya sedikit yang hidup di darat: predator dan pemakan bangkai; 

permukaan tubuh bersilia. Contoh : planaria

b) Monogenea

Parasit laut dan air tawar: sebagian besar menginfeksi permukaan eksternal ikan; sejarah hidup sederhana; larva bersilia, memulai infeksi pada inang

c) Trematoda (atau fluke)

Parasit, hampir selalu pada vertebrata; dua penghisap menempel pada inang; sebagian besar sejarah hidup melibatkan inang perantara

d) Cestoidea (Cacing pita)

Parasit vertebrata; skoleks yang bertaut dengan inang; proglotid menghasilkan telur dan pecah setelah fertilisasi; tidak ada kepala atau sistem pencernaan; sejarah hidup dengan satu atau lebih inang perantara.

4) Pseudoselomata

Pseudoselom (rongga tubuh antara saluran pencernaan dan dinding tubuh tidak sepenuhnya dilapisi oleh mesoderm)

Rotifer (sekitar 1800 spesies) adalah hewan yang sangat kecil yang terdapat paling banyak di air tawar, beberapa di antaranya hidup di laut atau di dalam tanah lembap. 

Ukurannya berkisar dari sekitar 0,5 sampai 2,0 mm, lebih kecil dari banyak Protista

Rotifer adalah hewan multiseluler dan memiliki sistem organ khusus, termasuk saluran pencernaan sempurna (suatu saluran pencernaan dengan mulut dan anus yang terpisah). 

Organ internal terletak di dalam pseudoselom. Cairan dalam pseudoselom berfungsi sebagai kerangka hidrostatik dan sebagai medium untuk transport internal nutrien dan buangan pada hewan yang sangat kecil tersebut. 

Pergerakan tubuh rotifer menyebarkan cairan di dalam pseudoselom, sehingga rongga tubuh dan cairannya sebagai sistem sirkulasi. 

Kata Rotifer, yang berasal dari Bahasa Latin, berarti “pembawa roda”, yang mengacu ke mahkota silia yang menarik putaran air ke dalam mulut. 

Ke arah posterior dari mulut, suatu daerah saluran pencernaan yang disebut faring mengandung rahang (trophi) yang akan menggerus makanan, yang sebagian besar berupa mikroorganisme yang tersuspensi dalam air.

Spesies menghasilkan dua jenis telur yang berkembang dengan cara partenogenesis, satu jenis membentuk betina dan jenis lain berkembang menjadi jantan yang berdegenerasi yang bahkan tidak dapat mencari makanannya sendiri

Cacing gilig (Nematoda) ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam jaringan lembap tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. 

Panjang cacing gilig berkisar antara kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. 

Tertutupi oleh kutikula keras dan transparan, tubuhnya yang silindris dan tak bersegmen itu meruncing membentuk ujung yang sangat halus ke arah posterior dan menjadi suatu ujung buntu pada ujung kepala. 

Nematoda memiliki saluran pencernaan yang sempurna. Mereka tidak memiliki sistem sirkulasi, tetapi nutrien diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan dala pseudoselom. 

Otot nematoda semuanya longitudianal, dan kontraksinya menghasilkan gerakan mendera.

Reproduksi Nematoda umumnya adalah secara seksual.

Manusia menjadi inang bagi paling tidak 50 spesies Nematoda, termasuk berbagai cacing jarum ( pinworm) dan cacing kait (hookworm ).

5) Selomata: Protostoma

Rongga tubuh (selom) sepenuhnya dilapisi oleh mesoderm. Garis keturunan Protostoma hewan selomata terbagi menjadi beberapa filum, yang meliputi Mollusca, Annelida, dan Arthropoda 

a) Filum Nemertea: posisi cacaing proboscis (cacing berbelalai) Tubuh cacing proboscis secara struktural adalah aselomata, seperti struktur tubuh cacing pipih, tetapi pada tubuh cacing proboscis terdapat kantung kecil yang penuh cairan yang dianggap oleh beberapa ahli biologi sebagai struktur yang 

homolog dengan rongga tubuh (selom) protostoma. 

• Kantung dan cairan secara hidrolik mengoperasikan suatu proboscis yang dapat 

dipanjangkan sebagai alat bagi cacing tersebut untuk menangkap mangsanya

b) Filum-filum Lophophorata: Bryozoa, Phoronida, dan Brachiopoda memiliki tentakel bersilia di sekeliling mulutnya.

Memiliki struktur yang khas, yaitu lofofor. Lofofor adalah lipatan berbentuk tapal kuda atau sirkuler pada dinding tubuh dan mengandung tentakel bersilia yang mengelilingi mulut. 

Anus terletak di luar lilitan tentakel.

Bryozoa adalah hewan berkoloni yang sangat menyerupai lumut (moss). Bryozoa artinya “hewan lumut”.

Phoronida adalah cacing laut yang tinggal dalam tabung yang panjangnya berkisar dari 1 mm sampai 50 cm. 

Beberapa diantaranya hidup terkubur dalam pasir di dalam tabung yang terbuat dari kitin, dan menjulurkan lofofornya dari pembukaan tabung dan menariknya ke dalam tabung ketika berada dalam keadaan terancam.

Brachiopoda atau lamp shell (cangkang lampu) sangat menyerupai remis dan moluska bercangkang dua, tetapi kedua paruh cangkang Brachiopoda adalah bagian dorsal dan ventral hewan tersebut dan bukan lateral, seperti pada remis. 

Hewan Brachiopoda hidup menempel pada substratnya melalui suatu tangkai, dan membuka cangkangnya sedikit untuk memungkinkan air mengalir diantara cangkang dan lofofor. 

c) Filum Mollusca

Anggota filum Mollusca memiliki kaki berotot, massa viseral, dan suatu mantel

Contoh : Keong atau bekicot dan slug (sejenis siput tak bercangkang), tiram, remis, gurita, dan cumi-cumi

Sebagian besar Mollusca adalah hewan laut, meskipun beberapa diantaranya hidup di air 

tawar, serta ada juga keong dan slug yang hidup di darat

Mollusca adalah hewan berbadan lunak (Latin molluscus berarti “lunak”), tetapi sebagian besar terlindungi oleh suatu cangkang keras yang mengandung kalsium karbonat.

Tubuh Mollusca memiliki tiga bagian utama: kaki berotot, umumnya digunakan untuk pergerakan; massa viseral yang mengandung sebagian besar organ-organ internal; dan mantel, suatu lipatan jaringan yang menutupi massa viseral dan mensekresi cangkang (jika ada).

Kelas-kelas utama Filum Mollusca :

1) Polyplacophora (chiton)

Hidup dilaut; cangkang dengan delapan lempeng; kaki digunakan untuk lokomosi; kepala tereduksi

2) Gastropoda (keong atau bekicot, slug) Hidup dilaut, air tawar, atau di darat; tubuh tidak simetris, umumnya memiliki cangkang yang melintir; cangkang tereduksi atau tidak ada sama sekali pada beberapa spesies; kaki untuk lokomosIi ada radula

3) Bivalvia (remis, kerang hijau, scallop, tiram) Hidup dilaut dan air tawar; cangkang pipih atau rata dengan 2 katup; kepala tereduksi; insang berpasangan; sebagian besar makan dengan menyaring; mantel berbentuk sifon

4) Cephalopoda (cumi-cumi, gurita, Nautilus berongga)

Hidup di laut; kepala dikelilingi oleh tentakel yang menjerat, umumnya dengan penyedot; cangkang eksternal, internal, atau absen; mulut dengan atau tanpa radula; lokomosi dengan dorongan jet menggunakan sifon yang terbuat dari mantel

d) Filum Annelida: anggota filum Annelida adalah cacing bersegmen

Annelida berarti “cincin kecil”, dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu 

Panjangnya berkisar antara kurang dari 1 mm sampai 3 m

Anggota filum Annelida hidup di laut, sebagian besar habitat air tawar dan tanah lembap. 

Filum Annelida dibagi ke dalam tiga kelas :

1) Oligochaeta (cacing bersegmen yang hidup di 

darat dan air tawar; misalnya cacing tanah) Kepala yang tereduksi; tidak ada parapodia, tetapi ada setae

2) Kepala yang tereduksi; tidak ada parapodia, tetapi ada setae

Kepala yang tereduksi; tidak ada parapodia, tetapi ada setae

3) Hirudinea (lintah)

Tubuh umumnya pipih dan rata dengan selom dan segmentasi yang tereduksi; setae tidak ada; penyedot terdapat pada ujung anterior dan posterior; parasit, predator, dan pemakan bangka

e) Filum Arthropoda

Memiliki segmentasi regional, tungkai bersendi, dan eksoskeleton

Anggota filum tersebut ada hampir pada semua habitat yang ada di biosfer.

Arthropoda berarti “kaki bersendi”.

Tubuh Arthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula (cuticle), suatu eksoskeleton (kerangka eksternal) yang dibangun dari lapisan-lapisan protein dan kitin

Memiliki sistem sirkulasi terbuka (open circulatory system) dimana cairan yang disebut hemolimfa didorong oleh suatu jantung melalui arteri pendek dan kemudian masuk ke dalam ruang yang disebut sinus yang mengelilingi jaringan dan organ

Kelas utama Filum Arthropoda : 

1) Arachnida (laba-laba, kutu, tungau kalajengking)

Tubuh memiliki satu atau dua bagian utama; enam pasang anggota badan (chelicerae, pedipalpus, dan empat pasang kaki untuk berjalan); sebagian besar adalah hewan darat.

2) Diplopoda (kaki seribu)

Tubuh dengan kepala yang jelas memiliki antena dan bagian-bagian mulut yang mengunyah, badan bersegmen dengan dua pasang kaki berjalan per segmen; terestrial; herbivora

3) Chilopoda (lipan)

Tubuh dengan kepala yang jelas yang memiliki antena besar dan tiga pasang bagian mulut; anggota badan segmen tubuh

pertama dimodifikasi sebagai cakar beracun; segmen badan mengandung satu pasang kaki berjalan setiap segmen; 

terestrial; karnivora

4) Insecta (serangga)

Tubuh terbagi menjadi kepala, toraks, dan abdomen; memiliki antena; bagian mulut dimodifikasi untuk mengunyah, menyedot atau menelan; umumnya memiliki dua pasang sayap dan tiga pasang kaki; sebagian besar adalah hewan terestrial.

Kelas Insecta dibagi menjadi sekitar 26 ordo. Berikut beberapa ordo utama Serangga :  

a) Anoplura

Ektoparasit tanpa sayap; mulut penghisap; berukuran kecil dengan tubuh yang pipih, mata yang tereduksi; kaki dengan tarsi yang mirip cakar untuk menempel atau melekat ke kulit; metamorfosis tak sempurna; inang sangat spesifik. 

Contoh : Caplak penghisap

b) Coleoptera

Dua pasang sayap (satu pasang tebal dan terasa seperti berkulit, satu pasang bermembran), eksoskeleton berpelindung; mulut untuk menggigit dan mengunyah; metamorfosis sempurna. Contoh : kumbang

c) Dermaptera

Dua pasang sayap (satu pasang terasa seperti berkulit, dan satu pasang bermembran) atau tak bersayap; bagian mulut untuk menggigit; capit posterior yang besar; metamorfosisi tak sempurna. Contoh : Earwig

d) Diptera

Satu pasang sayap dan halter (organ untuk keseimbangan); mulut untuk penghisap, menusuk, atau menelan; metamorfosis sempurna. Contoh : lalat, nyamuk

e) Hemiptera

Dua pasang sayap (satu pasang sebagian seperti berkulit, dan satu

pasang bermembran); mulut untuk menusuk dan menyedot; metamorfosis tak sempurna. Contoh : kutu busuk

f) Hymenoptera

Dua pasang sayap bermembran; kepala dapat bergerak; bagian mulut untuk mengunyah atau penghisap; organ untuk menyengat pada bagian posterior pada betina; metamorfosis sempurna; banyak spesies bersifat sosial. Contoh : semut, lebah, tawon 

g) Isoptera

Dua pasang sayap bermembran (beberapa tahapan tidak bersayap); mulut untuk mengunyah; sangat sosial; metamorfosis tak sempurna. 

Contoh : rayap

h) Lepidoptera

Dua pasang sayap yang ditutupi dengan sisik kecil; lidah panjang melilit untuk penghisap; metamorfosis sempurna. Contoh : kupu-kupu, ngengat

i) Odonata

Dua pasang sayap bermembran; bagian mulut untuk menggigit; metamorfosis tak sempurna. Contoh : 

capung

j) Orthoptera

Dua pasang sayap (satu pasang seperti berkulit, satu pasang bermembran); mulut untuk menggigit dan untuk mengunyah; metamorfosis tak sempurna. Contoh : jangkrik, kecoa, belalang

k) Siphonaptera

Tak bersayap, termampatkan secara lateral; hewan dewasa merupakan penyedot darah dari burung dan mamalia; bagian mulut untuk menusuk dan menyedot; kaki untuk meloncat; metamorfosis sempurna. 

Contoh : kutu penghisap darah 

l) Trichoptera

Dua pasang sayap berambut; bagian mulut untuk mengunyah dan menelan; metamorfosis sempurna; larva akuatik membangun jaring sutera atau pembungkus (dari pasir, kerikil, dan kayu) terikat bersama oleh sutera. Contoh : Caddisfly

5) Crustacea (kepiting, udang galah, crayfish atau udang kerang, udang)

Tubuh dengan dua atau tiga bagian; memiliki antena; bagian mulut untuk mengunyah; tiga atau lebih pasang kaki, sebagian besar adalah hewan laut. 

6) Selomata: Deuterostoma

Deuterostoma hewan selomata memiliki ciri khas yaitu pembelahan secara radial, perkembangan selom dari arkenteron, dan pembentukan mulut pada ujung embrio yang berlawanan arah dengan blastopori. 

Anggota hewan ini yaitu Filum Echinodermata dan Filum Chordata. 

Anggota Filum Echinodermata memiliki sistem pembuluh air dan simetri radial sekunder. 

Anggota Filum Chordata meliputi dua subfilum yaitu Invertebrata dan Vertebrata (ikan, amfibia, reptilia, burung, dan mamalia).

Anggota filum Echinodermata memiliki sistem pembuluh air dan simetri radial sekunder.

Bintang laut dan sebagian besar Echinodermata (dari bahasa Yunani ehcin “berduri” dan derma “kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. 

Bagian internal dan eksternal hewan ini menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari.

Yang khas dari Echinodermata adalah sistem pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi dalam lokomasi, makan, dan pertukaran gas.

Habitat hampir seluruhnya di laut

Filum Echinodermata terbagi menjadi enam kelas : 

1) Kelas Asteroidea

??Bintang laut memiliki lima lengan (kadangkadang lebih) yang memanjang dari suatu cakram pusat.

Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung, yang masing-masing dapat bertindak seperti suatu cakram penyedot. 

2) Kelas Ophiuroidea

? Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat, tangannya panjang dan sangat mudah bergerak. 

? Kaki tabungnya tidak memiliki pemyedot, mereka bergerak dengan mencambukkan lengannya. 

? Beberapa spesies adalah pemakan suspensi; yang lain adalah predator atau pemangsa bangkai.

3) Kelas Echinoidea

? Bulu babi (sea urchin) dan dollar pasir (sand dollar) tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat.

? Bulu babi secara kasar bentuknya agak bulat, sementara tubuh dollar pasir pipih dan berbentuk cakram.

4) Kelas Crinoidea

? Lili laut menempel ke subtratum melalui batang

? bintang bulu merangkak dengan menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel.

? Sebagai suatu kelompok, anggota kelas ini menggunakan lengannya dalam proses memakan suspensi. 

? Lengan itu mengelilingi mulut, yang diarahkan ke atas, menjauhi subtratum

5) Kelas Holothuroide

? Ketimun laut (sea cucumber) tidak terlihat mirip dengan hewan Echinodermata lainnya.

? Mereka tidak memiliki duri dan endoskeletonnya yang keras sangat tereduksi.

? Tubuh ketimun laut memanjang sepanjang sumbu oral-aboral, 

? Adanya lima baris kaki tabung, bagian dari sistem pembuluh air yang hanya ditemukan pada hewan Echinodermata. 

? Beberapa kaki tabung yang ada di sekitar mulut dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.

6) Kelas Concentrychycloidea (aster laut)

? Aster laut yang baru ditemukan baru-baru ini, hidup pada kayu yang terendam air di laut dalam.

Filum Chordata terbagi menjadi beberapa superkelas berikut : 

1) Superkelas Agnatha: Vertebrata Tak Berahang

Meliputi hewan-hewan mirip ikan yang telah punah, disebut ostrakoderma (“berkulit cangkang”), yang dibungkus oleh beberapa lempengan bertulang sebagai pelindung.

Berukuran kecil, dengan panjang kurang dari 50  cm.

Sebagian besar tidak memiliki sirip yang berpasangan dan sebenarnya merupakan hewan yang tinggal di dasar perairan yang bergeliat di sepanjang hamparan arus atau dasar laut, tetapi ada juga beberapa spesies yang lebih aktif dan memiliki sirip berpasangan. 

Mulut berbentuk bundar atau berupa bukaan mirip celah dan tidak memiliki rahang.

Sebagian besar hewan Agnatha kemungkinan adalah penyedot lumpur atau pemakan suspensi yang mengambil sedimen dan serpihan bahan organik yang tersuspensi melalui mulutnya dan kemudian meneruskannya melalui celah insang.

Contoh : Kelas Myxini (hagfish) dan Kelas Chephalaspidomorphi (lamprey)

2) Superkelas Gnathostomata I: Ikan

Gnathostoma (“mulut berahang”) memiliki dua pasang anggota badan berpasangan

Rahang vertebrata berevolusi dari kerangka penyokong celah faring

Rahang vertebrata bersendi dan dapat bergerak ke atas dan ke bawah (secara dorsoventral)

Rahang vertebrata berkembang melalui modifikasi batang rangka yang sebelumnya menyokong celah faring (insang) anterior. Celah insang yang tersisa, yang tidak lagi diperlukan untuk memakan suspensi, tetap merupakan tempat utama pertukaran gas dengan lingkungan eksternal. 

Terdiri dari beberapa kelas yaitu : 

a) Kelas Chondrichthyes

??Ikan bertulang rawan; kerangka bertulang rawan; memiliki rahang; respirasi melalui insang; pembuahan 

internal; bisa bertelur atau melahirkan anak; indera yang tajam, termasuk gurat sisi.

??Contoh : hiu dan pari

b) Kelas Osteichthyes

? Ikan bertulang keras; kerangka dan rahang bertulang; sebagian besar spesies melakukan pembuahan eksternal dan mengeluarkan telur dalam jumlah banyak; pernapasan terutama melalui insang; banyak di antaranya memiliki 

kantung renang; hidup di laut atau air tawar

? Contoh : Bandeng, ikan air tawar, ikan kakap, ikan tuna

c) Kelas Amphibia

? Anggota badan yang diadaptasikan untuk pergerakan di darat (kondisi tetrapoda); tahapan larva akuatik bermetamorfosis menjadi hewan dewasa darat (banyak spesies); bisa bertelur atau melahirkan anak; pernapasan melalui paru-paru dan/atau kulit

? Contoh : Salamander, kadal air, katak, caecilia

d) Kelas Reptilia

? Tetrapoda darat dengan kulit bersisik; pernapasan melalui paru-paru; menelurkan telur amniotik bercangkang atau melahirkan anak

? Contoh : Ular, kadal, kura-kura, buaya

e) Kelas Aves

? Tetrapoda berbulu; kaki depan yang termodifikasi menjadi sayap; pernapasan melalui paru-paru; endotermik; pembuahan internal; telur amniotik bercangkang; penglihatan yang tajam

? Contoh : Burung hantu, burung gereja, penguin, elang

f) Kelas Mammalia

? Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina; berambut; diafragma yang memventilasi paru-paru; endotermik; kantung amniotik; sebagian besar melahirkan anak

? Contoh : Monotrema (misalnya platipus);

marsupial (misalnya kanguru); eutheria 

(misalnya rodensia)

3) Superkelas Gnathostomata II: Tetrapoda

Keanekaragaman mamalia diwakili oleh tiga kelompok utama: monotrema (mamalia yang bertelur), marsupial (mamalia berkantung) dan mamalia eutheria (berplasenta)

Ordo utama hewan mamalia sebagai berikut : 

a) Monotrema

Ordo Monotremata :

? Bertelur; tidak memiliki puting susu; menyedot susu dari bulu induknya

? Contoh : Platipus, echidna

b) Mamalia Marsupial

Ordo Marsupialia

? Perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial

? Contoh : Kanguru, opossum, koala

c) Mamalia Eutheria Ordo Artiodactyla

? Memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki; herbivora

? Contoh : Domba, babi, sapi, rusa, jerapah

Ordo Carnivora

? Pemakan daging; memiliki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek

? Contoh : Anjing, serigala, beruang, kucing, rubah, berang-berang, anjing laut, beruang laut

Ordo Cetacea

? Hidup di laut dengan badan berbentuk ikan; kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang; lapisan tebal lemak sebagai insulasi

? Contoh : Paus, lumba-lumba

Ordo Chiroptera

? Diadaptasikan untuk terbang; memiliki lipatan kulit yang lebar yang meluas dari jari yang memanjang sampai badan dan kaki

? Contoh : Kelelawar

Ordo Edentata

? Memiliki geligi yang tereduksi atau tidak ada sama sekali

? Contoh : Armadillo, kungkang, pemakan semut

Ordo Insectivora

? Mamalia pemakan serangga

? Contoh : Tikus mondok, shrew, landak

Ordo Lagomorphia

? Memiliki gigi seri yang mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat

? Contoh : Kelinci, pikas, terwelu

Ordo Perissodactyla

? Memiliki kuku dengan jumlah jari kaki ganjil pada masing-masing kaki; herbivora

? Kuda, zebra, tapir, badak

Ordo Primata

? Ibu jari yang berhadapan; mata yang menghadap ke depan; korteks serebral yang berkembang baik; omnivora

? Lemur, monyet, kera, manusia

Ordo Proboscidea

? Memiliki badan panjang dan berotot; kulit longgar dan tebal; gigi seri atas memanjang sebagai gading

? Contoh : Gajah

Ordo Rodentia

? Memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus-menerus

? Contoh : Tupai, berang-berang, tikus, landak, mencit

Ordo Sirenia

? Herbivora akuatik; memiliki tungkal mirip sirip dan tidak ada kaki belakang Contoh : Sapi laut (manatee)

Kegiatan Belajar 3

15. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.

16. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain. 

17. Koevolusi adalah perubahan pada objek biologis yang dicetuskan oleh perubahan pada objek lain yang berkaitan dengannya.

18. Legume adalah salah satu spesies kacang-kacangan.

19. Aposematic adalah warna cerah pada organisme yang ditandai sebagai peringatan oleh pemangsa.

20. Suksesi adalah suatu proses perubahan yang disebabkan oleh gangguan dalam komunitas.

21. Kepadatan (density)  populasi adalah jumlah individu per satuan luas atau volume (misalnya jumlah pohon pinus per km2 di wilayah Lembang, Bandung).

22. Penyebaran (dipersion)  adalah pola jarak antara individu di dalam batas geografis populasi.

23. Patch adalah sebidang tanah kecil yang berbeda dari yang lain terutama karena ditumbuhi jenis tumbuhan yang berbeda.

24. Demografi adalah kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan populasi.

Kegiatan Belajar 4

1. Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran.

2. Eutrofikasi adalah Pencemaran air yang disebabkan karena penumpukan polutan di perairan.

3. Magnifikasi biologis (biological magnification) merupakan proses masuknya senyawa-senyawa yang terkonsentrasi dalam tingkat-tingkat trofik yang berurutan pada suatu jaring-jaring makanan.

4. Permafrost merupakan tanah beku yang berada di bawah lapisan es.

5. Klorofluorokarbon (CFCs), zat kimia yang digunakan untuk lemari es, sebagai bahan bakar dalam kaleng aerosol, dan dalam proses pabrik tertentu.

6. Evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman).

7. Dissolved Oxygens (DO) : menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.

8. introduksi adalah usaha memasukan jenis hewan atau tumnuhan di habitat baru.

9. Fiksasi nitrogen merupakan proses yang terjadi di alam dimana nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3)

10. Amonifikasi terjadi ketika tumbuhan atau hewan mati dan nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.

11. Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen.

12. dekomposisi yaitu pengembalian fosfor ke alam melalui air dan tanah.

13. antropologik eutrofikasiketika fosfor masuk ke alam karena aktivitas manusia seperti misalnya pendistribusian bahan makanan ke wilayah lain yang menyebabkan peningkatan fosfor di suatu wilayah atau ekosistem.

14. algae blooming adalah peningkatan populasi alga.

15. bioaugmentasi dimana mikroorganisme pengurai

ditambahkan ke dalam tumpahan minyak untuk melengkapi populasi mikroba yang secara alami telah ada di lingkungan yang terpapar tumpahan minyak.

16. biostimulasi, yaitu merangsang pertumbuhan bakteri pengurai hidrokarbon dengan menambahkan nutrien atau mengubah habitatnya.

17. Metapopulasi adalah Aktivitas manusia memungkinkan terjadinya fragmentasi atau pemisahan habitat yang dihuni oleh populasi hewan atau tumbuhan tertentu.

18. Viabilitas yaitu analisis kelangsungan hidup.

Comments